Selamat Datang

SELAMAT DATANG semoga Anda nyaman di blog sederhana ini semoga tidak membosankan

Selasa, 28 Januari 2014

Hukum Memandang Kemaluan Istri

Dalam sebagian ajaran fikih yang tersebar di
negeri kita disebutkan bahwa boleh
memandang seluruh tubuh istri kecuali pada
kemaluan. Inilah yang tersebar di sebagian
kalangan, jadi ketika jima’ (hubungan intim)
tidak boleh melihat aurat atau kemaluan istri.
Namun yang benar boleh antara suami istri
saling memandang aurat satu dan lainnya.
Dalilnya, dari ‘Aisyah, ia berkata,
ﻛُﻨْﺖُ ﺃَﻏْﺘَﺴِﻞُ ﺃَﻧَﺎ ﻭَﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻣِﻦْ
ﺇِﻧَﺎﺀٍ ﺑَﻴْﻨِﻲ ﻭَﺑَﻴْﻨَﻪُ ﻭَﺍﺣِﺪٍ ، ﻓَﻴُﺒَﺎﺩِﺭُﻧِﻲ ﺣَﺘَّﻰ ﺃَﻗُﻮﻝَ ﺩَﻉْ ﻟِﻲ ،
ﺩَﻉْ ﻟِﻲ ، ﻗَﺎﻟَﺖْ: ﻭَﻫُﻤَﺎ ﺟُﻨُﺒَﺎﻥِ
“Aku pernah mandi bersama Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam dari satu bejana
antara aku dan beliau. Kemudian beliau
bergegas-gegas denganku mengambil air,
sampai aku mengatakan: tinggalkan air
untukku, tinggalkan air untukku.” Ia berkata,
“Mereka berdua kala itu dalam keadaan
junub.” (HR. Bukhari no. 261 dan Muslim no.
321).
Al Hafizh Ibnu Hajar berkata, “Ad Daudi
berdalil dengan dalil ini akan bolehnnya laki-
laki memandang aurat istrinya dan
sebaliknya.” (Fathul Bari, 1: 364)
Juga dikuatkan lagi dengan hadits,
ﺍﺣْﻔَﻆْ ﻋَﻮْﺭَﺗَﻚَ ﺇِﻻَّ ﻣِﻦْ ﺯَﻭْﺟَﺘِﻚَ ﺃَﻭْ ﻣَﺎ ﻣَﻠَﻜَﺖْ ﻳَﻤِﻴﻨُﻚَ
“Jagalah auratmu kecuali dari istrimu atau
budak yang kau miliki.” (HR. Abu Daud no.
4017 dan Tirmidzi no. 2769, hasan).
Ibnu Hajar berkata, “Yang dipahami dari
hadits ‘kecuali dari istrimu’ menunjukkan
bahwa istrinya boleh-boleh saja memandang
aurat suami. Hal ini diqiyaskan pula, boleh
saja suami memandang aurat istri.” (Fathul
Bari, 1: 386).
Dan yang berpandangan bolehnya
memandang aurat satu sama lain antara
suami istri adalah pendapat jumhur ulama
(mayoritas). (Lihat Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah,
32: 89)
Ibnu Hazm Azh Zhohiri juga berkata, “Halal
bagi suami untuk memandang kemaluan
istri dan hamba sahaya miliknya yang boleh
ia setubuhi. Demikian pula istri dan hamba
sahayanya tadi boleh memandang
kemaluannya. Hal ini tidak dianggap makruh
sama sekali. Di antara dalilnya adalah hadits
yang masyhur dari jalan ‘Aisyah, Ummu
Salamah, Maimunah yang kesemuanya
adalah ummahatul mukminin (istri Rasulullah
-shallallahu ‘alaihi wa sallam-).
Di antara mereka pernah mandi junub
bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam dari satu bejana. Yang aneh, mereka
menghalalkan menyetubuhi istri di
kemaluan, namun melarang dari
memandang kemaluan (padahal
memandang masih lebih mending dari
menyetubuhi, pen). Cukup sebagai dalil akan
bolehnya adalah firman Allah Ta’ala,
ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻫُﻢْ ﻟِﻔُﺮُﻭﺟِﻬِﻢْ ﺣَﺎﻓِﻈُﻮﻥَ )29 ( ﺇِﻟَّﺎ ﻋَﻠَﻰ ﺃَﺯْﻭَﺍﺟِﻬِﻢْ
ﺃَﻭْ ﻣَﺎ ﻣَﻠَﻜَﺖْ ﺃَﻳْﻤَﺎﻧُﻬُﻢْ ﻓَﺈِﻧَّﻬُﻢْ ﻏَﻴْﺮُ ﻣَﻠُﻮﻣِﻴﻦَ )30 )
“Dan orang-orang yang memelihara
kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri
mereka atau budak-budak yang mereka
miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal
ini tiada tercela.” (QS. Al Ma’arij: 29-30).
Perintah Allah untuk menjaga kemaluan
kecuali pada istri dan hamba sahaya yang
dimiliki menunjukkan bahwa boleh saja
melihat, menyentuh dan berkholwat dengan
mereka. Kami tidak mengetahui hal ini
kecuali karena berpegang pada riwayat yang
bermasalah dari seorang wanita yang majhul
(yang tidak diketahui) dan ia mengatakan
dari salah seorang ummul mukminin (istri
Rasul), ia berkata, “Aku tidaklah pernah
melihat kemaluan Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam sama sekali.” (Al Muhalla, 10:
33)
Hadits yang disebutkan di atas adalah
riwayat Ibnu Majah dalam kitab sunannya
(662) dari Musa bin ‘Abdillah, dari bekas
budak ‘Aisyah, dari ‘Aisyah bahwa beliau
berkata,
ﻣَﺎ ﻧَﻈَﺮْﺕُ ﺃَﻭْ ﻣَﺎ ﺭَﺃَﻳْﺖُ ﻓَﺮْﺝَ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗَﻂُّ
“Aku tidak pernah memandang atau melihat
kemaluan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam sama sekali. ” Hadits ini adalah hadits
dho’if yang tidak bisa dijadikan hujjah
karena perowi dari ‘Aisyah tidak diketahui
siapa. Al Hafizh Ibnu Rajab dalam Fathul Bari
(1: 336) mengatakan bahwa dalam sanad
hadits ini adalah perowi yang tidak dikenal.
Wallahu waliyyut taufiq.
Sumber :
@ Pesantren Darush Sholihin, Panggang-
Gunung Kidul
(www.rumaysho.com)
Tetap Semangat,Optimis,Selalu Bersyukur Dan
Ingatlah Allah Selalu!
.
target="_blank">Holyd Azze

Sedekahnya Para Sahabat Nabi

Para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam adalah orang-orang yang mulia yang
Allah pilih untuk menemani Nabi-Nya. Mereka
adalah orang-orang yang menggabungkan
ilmu dan amal dalam kehidupannya, mereka
mengorbankan harta dan jiwa untuk Islam
dan kaum muslimin. Oleh karena itu,
merekalah tauladan kita setelah para Nabi
dan Rasul.
Di antara teladan yang mereka berikan
kepada kita adalah keteladanan dalam
bersedekah. Demi Islam dan kaum muslimin,
harta yang mereka yang mereka miliki
seolah-olah tak berarti. Sebanyak apapun
yang dibutuhkan untuk Islam dan kaum
muslimin akan mereka berikan sesuai
dengan apa yang mereka miliki. Bersamaan
dengan itu, sedekah tersebut memiliki
kualitas keikhlasan yang tak tertandingi.
Semoga Allah meridhai mereka.
Berikut ini di antara sedikit dari amalan
sahabat Nabi dengan keadaan zaman
mereka yang sulit dan kemampuan finansial
mereka yang masih terbatas.
Abu Bakar ash-Shiddiq radhiallahu ‘anhu
Ketika Abu Bakar radhiallah ‘anhu
berkeinginan membebaskan Bilal radhiallah
‘anhu dari perbudakan, Umaiyah bin Khalaf
mematok harga 9 uqiyah emas. Dan dengan
segera Abu Bakar radhiallah ‘anhu langsung
menebusnya.
1 uqiyah emas = 31,7475 gr emas
285,73 gr x Rp 400.000,00 = Rp
114.291.000,00
Umar bin al-Khaththab radhiallahu ‘anhu
Di dalam Kitab Jami’ Bayanil Ilmi wa Fadhlih,
karangan Ibnu Abdil Barr, menerangkan
bahwa Umar radhiallah ‘anhu telah
mewasiatkan 1/3 hartanya (untuk
kepentingan Islam) yang nilainya melebihi
nilai 40.000 (dinar atau dirham), atau
totalnya melebihi nilai 120.000 (dinar atau
dirham). Jika dengan nilai sekarang, setara
dengan) 510.000 gr emas = Rp
204.000.000.000,00
Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu
Saat Perang Tabuk, beliau menyumbang 300
ekor unta,
300 ekor unta x Rp 12.000.000,00 = Rp
3.600.000.000,00
serta dana sebesar 1.000 Dinar Emas
1000 dinar x 4,25 gr = 4250 gr x Rp
400.000,00 = Rp 1.700.000.000,00
Ubaidullah bin Utbah memberitakan, ketika
terbunuh, Utsman radhiallah ‘anhu masih
mempunyai harta yang disimpan penjaga
gudangnya, yaitu: 30.500.000 dirham dan
100.000 dinar
Di zaman Rasul perak memiliki kekuatan beli
yang sangat tinggi
595 gram perak = 85 gram emas
100.000 dinar x 4,25 gr = 425.000 gr emas x
Rp 400.000,00 = Rp 170.000.000.000,00
30.500.000 dirham x 85/595 = 4.357.143
dinar x 4,25 gr = Rp 18.517.857,8 x Rp
400.000,00
Rp 18.000.000 x Rp 400.000 = Rp
7.200.000.000.000,00 (Rp 7,2 Triliun)
Abdurrahman bin Auf radhiallahu ‘anhu
Ketika menjelang Perang Tabuk,
Abdurrahman bin Auf mempelopori dengan
menyumbang dana sebesar 200 Uqiyah
Emas.
1 uqiyah emas = 31,7475 gr emas
200 uqiyah x 31,7475 gr emas = 6.349,5 gr x
Rp 400.000,00 = Rp 2.539.800.000,00
Menjelang wafatnya, beliau mewasiatkan
50.000 dinar untuk infaq fi Sabilillah
100.000 dinar x 4,25 gr = 425.000 gr emas x
Rp 400.000,00 = Rp 170.000.000.000,00
50.000 dinar = 85.000.000.000,00
Ini baru satu amalan dari sekian banyak
sedekah lainnya yang mereka lakukan, belum
lagi amalan selain sedekah. Inilah upaya
mereka berniaga dengan Allah Ta’ala,
membeli surga-Nya yang mahal harganya.
BAGAIMANA DENGAN SAYA, DAN ANDA…….?
Oleh: Ustadz Said Yai Ardiansyah
(Kisahmuslim/Kajianislam/kisahteladan)
Semoga Bermanfaat!
Tetap Semangat,Optimis,Selalu Bersyukur Dan
Ingatlah Allah Selalu!

Senin, 27 Januari 2014

Keutamaan Ibunda Khadijah radhiyallahu ‘anha

Segala puji hanya untuk Allah Ta’ala, shalawat
serta salam semoga tercurah kepada
Rasulallah Shalallahu’alaihi wa sallam. Aku
bersaksi bahwa tidak ada ada ilah yang
berhak disembah dengan benar melainkan
Allah Shubhanahu wa ta’alla semata yang
tidak ada sekutu bagi -Nya, dan aku juga
bersaksai bahwa Muhammad
Shalallahu’alaihi wa sallam adalah seorang
hamba dan utusan -Nya. Amma ba’du:
Berikut ini adalah rangkaian panjang dalam
bingkai siroh perjalanan hidup Umul
Mukminin, istri Nabi Muhammad Shalallahu
‘alaihi wa sallam. Beliau dilahirkan lima belas
tahun sebelum tahun gajah, dalam nasab,
dirinya termasuk berada pada kalangan
menengah dalam suku Quraisy, dan yang
paling tinggi kemuliaannya. Sampai dirinya
dikenal dengan kesuciannya dari hal-hal
buruk yang dilakukan para wanita pada
zaman jahiliyah.
Beliau seorang saudagar wanita yang sukses
dengan harta yang melimpah. Dan beliau
dipersunting oleh Rasulallah Shalallahu’alaihi
wa sallam sedangkan saat itu umurnya
sudah sampai empat puluh tahun, dan Nabi
berusia dua puluh lima. Nabi Muhammad
Shalallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah
memadu dengan wanita lain sampai setelah
kematiaannya dikarenakan kedudukan serta
keutamaan beliau dihati Nabi, sesungguhnya
dia adalah sebaik-baik teman hidup.
Darinya lahir anak-anak beliau, pertama anak
laki-laki yang bernama Qosim, dimana
dengan sebab itu beliau dipanggil ayahnya.
Kemudian lahir Zainab, Ruqoyyah, Ummu
Kultsum dan Fatimah serta Abdullah.
Beliau dijuluki dengan wanita yang paling
baik akhlaknya lagi suci. Dari anak-anak yang
lahir darinya, semua anak laki-lakinya
meninggal ketika masih kecil, adapun anak-
anak perempuannya maka seluruhnya
menjumpai masa Islam dan semuanya
masuk agama Islam dan ikut hijrah, dan
mereka semua menjumpai ibunya kecuali
Fatimah, sesungguhnya ibunya meninggal
beberapa bulan setelah kelahirannya.
Dirinya adalah orang pertama yang beriman
dan percaya kepada Rasulallah
Shalallahu’alaihi wa sallam sebelum ada
seorangpun yang beriman padanya. Beliau
yang meneguhkan Nabi supaya tetap teguh,
serta membawanya kepada anak pamannya
Waraqah. Dan Allah Shubhanahu wa ta’alla
telah menyuruh Nabi -Nya supaya memberi
kabar gembira kepadanya, dengan rumah
disurga dari emas yang tidak ada kebisingan
serta rasa capek didalamnya.
Dialah Ibunda kuam mukminin Khadijah binti
Khuwailid bin Asad al-Quraisyiyah al-
Asadiyah. Beliau adalah wanita yang paling
mulia pada umat ini. Imam adz-Dzahabi
mengatakan tentang beliau: ‘Seorang yang
sangat berakal lagi terhormat, teguh
beragama, terjaga dari sifat keji lagi mulia,
yang termasuk penghuni surga. Adalah Nabi
Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam biasa
memujinya dan mengutamakan dirinya dari
semua istri-istrinya. Sehingga beliau sangat
mengaguminya, sampai kiranya Aisyah
radhiyallahu ‘anha mengatakan: ‘Aku tidak
pernah merasa cemburu terhadap madu
yang lainnya melebihi kecemburuanku pada
Khadijah, dikarenakan saking seringnya Nabi
Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam
menyebut-yebut dirinya’. [ Lihat Siyar A’lamu
Nubala 2/110]
Disebutkan dalam sebuah hadits, yang
dikeluarkan oleh Imam Bukhari dan Muslim
dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau
menceritakan: ‘Pada suatu ketika Jibril
mendatangi Nabi Muhammad Shalallahu
‘alaihi wa sallam sambil mengatakan pada
beliau:
ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: » ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ
ﻫَﺬِﻩِ ﺧَﺪِﻳﺠَﺔُ ﻗَﺪْ ﺃَﺗَﺖْ ﻣَﻌَﻬَﺎ ﺇِﻧَﺎﺀٌ ﻓِﻴﻪِ ﺇِﺩَﺍﻡٌ ﺃَﻭْ ﻃَﻌَﺎﻡٌ ﺃَﻭْ
ﺷَﺮَﺍﺏٌ ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻫِﻲَ ﺃَﺗَﺘْﻚَ ﻓَﺎﻗْﺮَﺃْ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ﺍﻟﺴَّﻠَﺎﻡَ ﻣِﻦْ ﺭَﺑِّﻬَﺎ ﻭَﻣِﻨِّﻲ
ﻭَﺑَﺸِّﺮْﻫَﺎ ﺑِﺒَﻴْﺖٍ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ ﻣِﻦْ ﻗَﺼَﺐٍ ﻟَﺎ ﺻَﺨَﺐَ ﻓِﻴﻪِ ﻭَﻟَﺎ
ﻧَﺼَﺐَ « ]ﺃﺧﺮﺟﻪ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭ ﻣﺴﻠﻢ ]
“Wahai Rasulallah Shalallahu’alaihi wa sallam,
Ini Khadijah telah datang. Bersamanya
sebuah bejana yang berisi lauk, makanan
dan minuman. Jika dirinya sampai katakan
padanya bahwa Rabbnya dan diriku
mengucapkan salam untuknya. Dan
kabarkan pula bahwa untuknya rumah
disurga dari emas yang nyaman tidak bising
dan merasa capai”. HR Bukhari no: 3820.
Muslim no: 2432.
As-Suhaili mengomentari hadits diatas:
‘Hanya saja beliau diberi gambar seperti itu,
dengan mendapat rumah disurga yang
terbuat dari batu permata, dikarenakan
dirinya telah menghimpun berbagai sarana
sebagai pionir terdepan yang beriman
kepada suaminya, dibarengi dengan
sikapnya yang tenang dan tidak merasa
capai dalam pembelaannya. Dan dikarenakan
dalam kehidupannya beliau tidak pernah
mengangkat suara kepada Nabi Muhammad
Shalallahu ‘alaihi wa sallam serta tidak
membikin suaminya merasa capai apalagi
menganggu urusannya’. [Bidayah wa
Nihayah karya Ibnu Katsir 4/317]
Ibnu Ishaq mengatakan: ‘Rasulallah
Shalallahu’alaihi wa sallam merasa begitu
sedih tatkala Abu Thalib dan istrinya
Khadijah meninggal secara berurutan.
Khadijah adalah istri sekaligus pembantunya
yang sangat tulus. Dalam garis silsilah nasab,
Ayah beliau bertemu dengan Nabi
Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam pada
kakek yang ke empat yaitu Qusai bin Kilab,
sedangkan ibunya bertemu dalam silsilah
keturunan bersama Nabi pada kakeknya
yang kedelapan yaitu Lu’ay bin Ghalib.
Khadijah adalah seorang yang banyak harta,
maka beliau menawarkan kepada Nabi
Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam
untuk membawa dagangannya ke negeri
Syam ditemani budaknya Maisaroh. Tatkala
Nabi pulang dengan membawa keuntungan
yang sangat banyak, serta melihat
kejujurannya, maka beliau terpikat
dengannya, lalu dia menawarkan supaya
mau menikah dengannya, lalu Nabi pun
menikah bersamanya dengan mahar dua
puluh unta betina’.[Sirah Ibnu Hisyam 1/236.
2/26]
Biografi Ibunda Khadijah radhiyallahu ‘anha
Diantara kejadian dan sikapnya yang sangat
mulia ialah sebuah kisah yang diriwayatkan
oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Aisyah
radhiyallahu ‘anha, beliau berkata:
ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: » ﺃَﻭَّﻝُ ﻣَﺎ ﺑُﺪِﺉَ
ﺑِﻪِ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻣِﻦْ ﺍﻟْﻮَﺣْﻲِ ﺍﻟﺮُّﺅْﻳَﺎ
ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺤَﺔُ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨَّﻮْﻡِ ﻓَﻜَﺎﻥَ ﻟَﺎ ﻳَﺮَﻯ ﺭُﺅْﻳَﺎ ﺇِﻟَّﺎ ﺟَﺎﺀَﺕْ ﻣِﺜْﻞَ
ﻓَﻠَﻖِ ﺍﻟﺼُّﺒْﺢِ …ﺛُﻢَّ ﺫﻛﺮ ﻓﻲ ﺁﺧﺮ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ: ﻓَﺮَﺟَﻊَ ﺑِﻬَﺎ
ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳَﺮْﺟُﻒُ ﻓُﺆَﺍﺩُﻩُ ﻓَﺪَﺧَﻞَ
ﻋَﻠَﻰ ﺧَﺪِﻳﺠَﺔَ ﺑِﻨْﺖِ ﺧُﻮَﻳْﻠِﺪٍ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻬَﺎ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺯَﻣِّﻠُﻮﻧِﻲ
ﺯَﻣِّﻠُﻮﻧِﻲ ﻓَﺰَﻣَّﻠُﻮﻩُ ﺣَﺘَّﻰ ﺫَﻫَﺐَ ﻋَﻨْﻪُ ﺍﻟﺮَّﻭْﻉُ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻟِﺨَﺪِﻳﺠَﺔَ
ﻭَﺃَﺧْﺒَﺮَﻫَﺎ ﺍﻟْﺨَﺒَﺮَ ﻟَﻘَﺪْ ﺧَﺸِﻴﺖُ ﻋَﻠَﻰ ﻧَﻔْﺴِﻲ ﻓَﻘَﺎﻟَﺖْ ﺧَﺪِﻳﺠَﺔُ
ﻛَﻠَّﺎ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪِ ﻣَﺎ ﻳُﺨْﺰِﻳﻚَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺃَﺑَﺪًﺍ ﺇِﻧَّﻚَ ﻟَﺘَﺼِﻞُ ﺍﻟﺮَّﺣِﻢَ ﻭَﺗَﺤْﻤِﻞُ
ﺍﻟْﻜَﻞَّ ﻭَﺗَﻜْﺴِﺐُ ﺍﻟْﻤَﻌْﺪُﻭﻡَ ﻭَﺗَﻘْﺮِﻱ ﺍﻟﻀَّﻴْﻒَ ﻭَﺗُﻌِﻴﻦُ ﻋَﻠَﻰ
ﻧَﻮَﺍﺋِﺐِ ﺍﻟْﺤَﻖِّ ﻓَﺎﻧْﻄَﻠَﻘَﺖْ ﺑِﻪِ ﺧَﺪِﻳﺠَﺔُ ﺣَﺘَّﻰ ﺃَﺗَﺖْ ﺑِﻪِ ﻭَﺭَﻗَﺔَ ﺑْﻦَ
ﻧَﻮْﻓَﻞِ ﺑْﻦِ ﺃَﺳَﺪِ ﺑْﻦِ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟْﻌُﺰَّﻯ ﺍﺑْﻦَ ﻋَﻢِّ ﺧَﺪِﻳﺠَﺔَ ﻭَﻛَﺎﻥَ
ﺍﻣْﺮَﺃً ﻗَﺪْ ﺗَﻨَﺼَّﺮَ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺠَﺎﻫِﻠِﻴَّﺔِ ﻭَﻛَﺎﻥَ ﻳَﻜْﺘُﺐُ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏَ
ﺍﻟْﻌِﺒْﺮَﺍﻧِﻲَّ ﻓَﻴَﻜْﺘُﺐُ ﻣِﻦْ ﺍﻟْﺈِﻧْﺠِﻴﻞِ ﺑِﺎﻟْﻌِﺒْﺮَﺍﻧِﻴَّﺔِ ﻣَﺎ ﺷَﺎﺀَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺃَﻥْ
ﻳَﻜْﺘُﺐَ ﻭَﻛَﺎﻥَ ﺷَﻴْﺨًﺎ ﻛَﺒِﻴﺮًﺍ ﻗَﺪْ ﻋَﻤِﻲَ ﻓَﻘَﺎﻟَﺖْ ﻟَﻪُ ﺧَﺪِﻳﺠَﺔُ ﻳَﺎ
ﺍﺑْﻦَ ﻋَﻢِّ ﺍﺳْﻤَﻊْ ﻣِﻦْ ﺍﺑْﻦِ ﺃَﺧِﻴﻚَ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻟَﻪُ ﻭَﺭَﻗَﺔُ ﻳَﺎ ﺍﺑْﻦَ
ﺃَﺧِﻲ ﻣَﺎﺫَﺍ ﺗَﺮَﻯ ﻓَﺄَﺧْﺒَﺮَﻩُ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺧَﺒَﺮَ ﻣَﺎ ﺭَﺃَﻯ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻟَﻪُ ﻭَﺭَﻗَﺔُ ﻫَﺬَﺍ ﺍﻟﻨَّﺎﻣُﻮﺱُ ﺍﻟَّﺬِﻱ
ﻧَﺰَّﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻰ ﻣُﻮﺳَﻰ ﻳَﺎ ﻟَﻴْﺘَﻨِﻲ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺟَﺬَﻋًﺎ ﻟَﻴْﺘَﻨِﻲ ﺃَﻛُﻮﻥُ
ﺣَﻴًّﺎ ﺇِﺫْ ﻳُﺨْﺮِﺟُﻚَ ﻗَﻮْﻣُﻚَ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺃَﻭَﻣُﺨْﺮِﺟِﻲَّ ﻫُﻢْ ﻗَﺎﻝَ ﻧَﻌَﻢْ ﻟَﻢْ ﻳَﺄْﺕِ ﺭَﺟُﻞٌ ﻗَﻂُّ ﺑِﻤِﺜْﻞِ
ﻣَﺎ ﺟِﺌْﺖَ ﺑِﻪِ ﺇِﻟَّﺎ ﻋُﻮﺩِﻱَ ﻭَﺇِﻥْ ﻳُﺪْﺭِﻛْﻨِﻲ ﻳَﻮْﻣُﻚَ ﺃَﻧْﺼُﺮْﻙَ ﻧَﺼْﺮًﺍ
ﻣُﺆَﺯَّﺭًﺍ ﺛُﻢَّ ﻟَﻢْ ﻳَﻨْﺸَﺐْ ﻭَﺭَﻗَﺔُ ﺃَﻥْ ﺗُﻮُﻓِّﻲَ ﻭَﻓَﺘَﺮَ ﺍﻟْﻮَﺣْﻲُ
« ]ﺃﺧﺮﺟﻪ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ ]
“Pertama kali yang nampak pada Rasulallah
Shalallahu’alaihi wa sallam dari wahyu ialah
memperoleh mimpi yang baik tatkala tidur.
Adalah beliau, ketika tidur tidaklah melihat
sebuah mimpi melainkan pada keesokan
harinya pasti melihat kejadian yang sama
seperti apa yang dilihatnya didalam mimpi
tersebut….. kemudian di ceritakan pada akhir
hadits ini: “Maka beliau langsung pulang
dalam keadaan ketakutan, lalu masuk
kedalam rumah menemui istrinya Khadijah
binti Khuwailid sembari mengatakan
padanya: ‘Selimuti aku, selimuti aku’. Maka
Khadijah menyelimutinya sampai rasa cemas
yang ada pada diri Rasulallah Shalallahu’alaihi
wa sallam hilang. Setelah itu beliau
menceritakan kejadian yang baru saja
dialaminya kepada Khadijah, seraya
mengadu padanya: ‘Sungguh aku sangat
khawatir terhadap keselamatan diriku”. Lalu
Khadijah menjawab: “Sungguh tidak, demi
Allah. Allah tidak akan mencelakaimu,
sesungguhnya engkau adalah orang yang
suka menyambung tali silaturahim,
membantu orang, menyantuni fakir,
memuliakan tamu, dan senang membantu”.
Lalu beliau dibawa pergi oleh Khadijah
ketempat Waraqah bin Naufal bin Asad bin
Abdul Uzza, anak dari paman Khadijah. Dan
Waraqah ini adalah seorang yang beragama
Nashrani pada zaman Jahiliyah, beliau biasa
menulis kitab dengan bahasa Ibrani, dirinya
menulis Injil dengan bahasa Ibrani sesuai
yang Allah kehendaki, beliau seorang yang
sudah tua lagi buta. Maka Khadijah
menceritakan padanya, lalu mengatakan:
‘Wahai anak pamanku, dengarlah kisah apa
yang akan dikatakan oleh anak sudaramu’.
Waraqah lalu mengatakan pada Rasulallah
Shalallahu’alaihi wa sallam: ‘Wahai anak
saudaraku! Apa yang engkau lihat? Maka
Rasulallah Shalallahu’alaihi wa sallam
menceritakan kejadian yang beliau alami.
Setelah selesai Waraqah berkata padanya:
‘Ini adalah Namus yang telah Allah utus
kepada Nabi Musa. Duhai sekiranya aku
masih kuat pada saat itu, aduhai sekiranya
aku masih hidup tatkala kaum mu
mengusirmu’. Rasulallah Shalallahu’alaihi wa
sallam merasa heran lalu menanyakan
padanya: ‘Apakah mereka akan mengusirku?
Ia, jawabnya. Tidak ada seorang pun yang
datang dengan membawa seperti apa yang
engkau bawa, melainkan pasti akan
mendapat cobaan, kalau seandainya aku
menjumpai hari dimana kamu diusir, pasti
aku akan membela serta menolongmu’.
Setelah itu, tidak selang berapa lama
Waraqah meninggal lalu wahyu terputus“.
[HR Bukhari no: 3, Muslim no: 160]
Diantara kisah beliau yang terpuji adalah
keikutsertaanya bersama Nabi Muhammad
Shalallahu ‘alaihi wa sallam baik dalam suka
maupun duka. Turut bersama Rasulallah
Shalallahu’alaihi wa sallam dalam keadaan
sulit tatkala di isolir oleh kaumnya, hingga
sampai pada kondisi yang sangat
memprihatinkan dalam kehausan dan
kelaparan, hingga disebutkan oleh sebagian
sejarawan sampai-sampai kaum muslimin
pada saat itu memakan daun pepohonan.
Dan pada tahun tatkala embargo tersebut
diakhiri beliau meninggal.
Khadijah radhiyallahu ‘anha adalah wanita
terbaik yang ada pada umat ini,
sebagaimana yang ditegaskan dalam sebuah
hadits yang dikeluarkan oleh Imam Bukhari
dan Muslim dari Abdullah bin Ja’far
radhiyallahu ‘anhu, dia bercerita: ‘Aku pernah
mendengar Ali ketika di Kufah beliau
mengatakan: ‘Aku pernah mendengar
Rasulallah Shalallahu’alaihi wa sallam
bersabda:
ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: » ﺧَﻴْﺮُ ﻧِﺴَﺎﺋِﻬَﺎ
ﻣَﺮْﻳَﻢُ ﺍﺑْﻨَﺔُ ﻋِﻤْﺮَﺍﻥَ ﻭَﺧَﻴْﺮُ ﻧِﺴَﺎﺋِﻬَﺎ ﺧَﺪِﻳﺠَﺔُ « ] ﺃﺧﺮﺟﻪ
ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭ ﻣﺴﻠﻢ]
“Wanita terbaik yang pernah ada ialah
Maryam putri Imran dan Khadijah“. [HR
Bukhari no: 3432. Muslim no: 2430]
Beliau termasuk wanita yang paling dicintai
oleh Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam
serta seringkali menunaikan haknya.
Diterangkan dalam sebuah hadits yang di
riwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari
Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata:
ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: » ﻣَﺎ ﻏِﺮْﺕُ ﻋَﻠَﻰ
ﺃَﺣَﺪٍ ﻣِﻦْ ﻧِﺴَﺎﺀِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻣَﺎ ﻏِﺮْﺕُ
ﻋَﻠَﻰ ﺧَﺪِﻳﺠَﺔَ ﻭَﻣَﺎ ﺭَﺃَﻳْﺘُﻬَﺎ ﻭَﻟَﻜِﻦْ ﻛَﺎﻥَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ
ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳُﻜْﺜِﺮُ ﺫِﻛْﺮَﻫَﺎ ﻭَﺭُﺑَّﻤَﺎ ﺫَﺑَﺢَ ﺍﻟﺸَّﺎﺓَ ﺛُﻢَّ ﻳُﻘَﻄِّﻌُﻬَﺎ
ﺃَﻋْﻀَﺎﺀً ﺛُﻢَّ ﻳَﺒْﻌَﺜُﻬَﺎ ﻓِﻲ ﺻَﺪَﺍﺋِﻖِ ﺧَﺪِﻳﺠَﺔَ ﻓَﺮُﺑَّﻤَﺎ ﻗُﻠْﺖُ ﻟَﻪُ
ﻛَﺄَﻧَّﻪُ ﻟَﻢْ ﻳَﻜُﻦْ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺍﻣْﺮَﺃَﺓٌ ﺇِﻟَّﺎ ﺧَﺪِﻳﺠَﺔُ ﻓَﻴَﻘُﻮﻝُ ﺇِﻧَّﻬَﺎ
ﻛَﺎﻧَﺖْ ﻭَﻛَﺎﻧَﺖْ ﻭَﻛَﺎﻥَ ﻟِﻲ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﻭَﻟَﺪٌ « ]ﺃﺧﺮﺟﻪ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ
ﻭﻣﺴﻠﻢ ]
“Aku tidak pernah merasa cemburu
terhadap istri-istri Nabi melebihi
kecemburuanku terhadap Khadijah, dan aku
belum pernah berjumpa dengannya. Akan
tetapi, beliau sering sekali menyebutnya.
Terkadang beliau menyembelih kambing lalu
memotong-motong dan mengirim pada
teman-teman Khadijah. Sampai pernah aku
mengatakan padanya: ‘Seakan-akan tidak
ada wanita lain didunia ini kecuali Khadijah’.
Maka beliau menjawab: “Sesungguhnya dia
itu wanita begini dan begitu, darinya aku
dikarunia anak“.
Dalam salah satu riwayat dikatakan:
“Sesungguhnya aku di karunia buah hati
darinya“.[ HR Bukhari no: 3818. Muslim no:
2434, 2435]
Masih dalam riwayat Bukhari dan Muslim
dibawakan sebuah riwayat dari Aisyah, dia
bercerita: ‘Pada suatu hari Halah binti
Khuwailid saudari Khadijah meminta izin
pada Rasulallah Shalallahu’alaihi wa sallam
untuk masuk kerumah, maka beliau menjadi
teringat dengan suara istrinya Khadijah, dan
beliau mengatakan: ‘Allahuma Halah binti
Khuwailid’. Dari situ (kata Aisyah) timbul
kecemburuanku, sehingga aku berkata:
‘Kenapa engkau selalu ingat pada wanita tua
itu yang sudah mati, sudah tua, jompo lagi.
Sedangkan engkau telah diganti oleh Allah
dengan wanita yang lebih baik’. [HR Bukhari
no: 3821. Muslim no: 2437]
Dalam satu riwayat dikatakan:
ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: » ﻣَﺎ ﺃَﺑْﺪَﻟَﻨِﻲ ﺍﻟﻠَّﻪُ
ﻋَﺰَّ ﻭَﺟَﻞَّ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﻗَﺪْ ﺁﻣَﻨَﺖْ ﺑِﻲ ﺇِﺫْ ﻛَﻔَﺮَ ﺑِﻲ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ
ﻭَﺻَﺪَّﻗَﺘْﻨِﻲ ﺇِﺫْ ﻛَﺬَّﺑَﻨِﻲ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﻭَﻭَﺍﺳَﺘْﻨِﻲ ﺑِﻤَﺎﻟِﻬَﺎ ﺇِﺫْ ﺣَﺮَﻣَﻨِﻲ
ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﻭَﺭَﺯَﻗَﻨِﻲ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﺰَّ ﻭَﺟَﻞَّ ﻭَﻟَﺪَﻫَﺎ ﺇِﺫْ ﺣَﺮَﻣَﻨِﻲ ﺃَﻭْﻟَﺎﺩَ
ﺍﻟﻨِّﺴَﺎﺀِ « ]ﺃﺧﺮﺟﻪ ﺃﺣﻤﺪ ]
“Allah belum pernah menggantikan yang
lebih baik darinya. Dirinya telah beriman
padaku tatkala manusia mengingkariku, dia
mempercayaiku ketika orang lain
mendustakanku, dirinya telah
mengorbankan seluruh hartanya manakala
orang lain mencegahnya dariku, dan
dengannya Allah memberiku rizki anak
tatkala hal itu tidak diberikan pada istri-
istriku yang lainnya“. [HR Ahmad 41/356 no:
24864]
Dan beliau meninggal pada bulan Ramadhan
sepuluh tahun setelah kenabian, ada yang
mengatakan; Delapan tahun, ada yang bilang
tujuh tahun. Dirinya tinggal bersama Nabi
Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam
selama dua puluh lima tahun. Beliau dikubur
di Hajun dan tahun kematiannya disebutkan
dalam siroh Nabi dengan tahun kesedihan,
dikarenakan kesedihan yang sangat dalam
yang dirasakan oleh beliau ketika harus
berpisah dengan istri tercintanya Khadijah,
semoga Allah Shubhanhu wa ta’alla meridhoi
ibunda kaum mukminin Khadijah, serta
membalas segala kebaikkannya untuk Islam
dan kaum muslimin, dengan sebaik-baik
balasan.
Akhirnya kita tutup dengan memuji Allah
Shubahanahu wa ta’ala, Rabb semesta alam.
Shalawat serta salam semoga senantiasa
Allah curahkan kepada Nabi kita Muhammad
Shalallahu ‘alaihi wa sallam, dan merambah
kepada keluarga beliau serta seluruh para
sahabatnya.
Oleh: Syaikh Amin bin Abdullah asy-Syaqawi
Diterjemahkan : Abu Umamah Arif
Hidayatullah
Sumber makalah: IslamHouse.com/
Kisahislam/kisahmuslim/Renunganislam
Ket.Gambar :
Hanya Ilustrasi
Semoga Bermanfaat !
Tetap Semangat,Optimis,Selalu Bersyukur Dan
Ingatlah Allah Selalu!

Khalifah Umar Diprotes Sang Pemabuk

Berikut adalah sebuah kisah unik bagaimana
rakyat memprotes pemimpin negaranya
yang berlangsung dengan saling menjaga
kehormatan masing-masing.
Suatu malam, Umar bin Khaththab
melakukan ronda bersama Abdullah
ibnu Mas'ud. Di suatu tempat yang
terpencil mereka melihat kerlipan
cahaya. Dari arah yang sama, mereka
mendengar sayup-sayup orang yang
bersembunyi. Keduanya mengikuti
cahaya itu, dan sampai di sebuah rumah.
Diam-diam Umar menyelinap masuk. Ia
melihat seorang tua sedang duduk
santai. Di hadapannya ada cawan
minuman keras dan seorang
perempuan yang sedang menari.
Umar kemudian menampakkan diri dan
menghardiknya: " Belum pernah aku
melihat pemandangan seburuk yang
kulihat malam ini. Seorang tua yang
menanti ajalnya. Hai musuh Allah,
apakah kamu mengira Allah akan
menutup aibmu padahal kamu berbuat
maksiat?! "
Orang tua itu menjawab: "Jangan
tergesa-gesa wahai Amirul Mukminin.
Saya hanya berbuat maksiat satu kali.
Sedangkan anda menentang Allah
sampai tiga kali:
Bukankah Tuhan berfirman: Jangan
mengintip keburukan orang lain
(maksudnya Q.S. al-Hujuraat 49:12),
sedangkan anda sendiri telah mengintip.
Tuhan berfirman: Masuklah ke rumah-
rumah dari pintunya (maksudnya Q.S. al-
Baqarah 2:189), sedangkan anda masuk
ke sini dengan menyelinap.
Anda pun masuk ke sini tanpa ijin,
sedangkan Tuhan berfirman: Jangan
kamu masuk ke rumah yang bukan
rumahmu sebelum kamu meminta ijin
dan mengucapkan salam kepada orang
yang ada di dalamnya (maksudnya Q.S.
an-Nuur 24:27).
"Kamu benar!" kata Umar. Umar pun
keluar sambil menggigit pakaiannya
sambil menangis berbicara kepada
dirinya sendiri: " Celaka kau Umar, jika
Allah tidak mengampunimu..."
Selama beberapa waktu, orang tua itu
tidak pernah menghadiri majelis Umar.
Pada suatu hari orang tua tersebut
datang ke majelis Umar tetapi ia duduk
di barisan paling belakang supaya tidak
terlihat oleh Umar. Tetapi Umar
melihatnya lalu memanggilnya. Spontan
orang tua itupun berdiri dengan cemas
karena takut apa yang telah dipergoki
Umar diumumkan kepada orang-orang
yang ada di majelis tersebut.
"Dekatkanlah telingamu kepadaku"
suruh Umar dan ia pun membisikkan
sesuatu kepada orang tua tersebut:
" Demi Yang Mengutus Muhammad
sebagai Rasul, tak seorang pun
kuberitahu apa yang kusaksikan pada
dirimu, termasuk Ibnu Mas'ud yang saat
itu sednag bersamaku juga ".
Mendengar hal itu, orang tua itupun
menyuruh Umar untuk mendekatkan
telinga Umar kepadanya seraya berbisik:
" Wahai Amirul Mukminin, begitu pula
dengan saya. Demi Yang Mengutus
Muhammad dengan haq sebagai Rasul,
saya tidak pernah kembali pada
perbuatan itu sampai aku datang ke
majelis ini ".
Mendengar hal itu, Umar pun senang
dan tiba-tiba bertakbir dengan suara
keras. Tentu saja orang-orang di majelis
itu heran dan tidak tahu mengapa Umar
sang Khalifah bertakbir sekeras itu.
Sumber:
Dr. Musthafa Murad, Guru Besar Universitas
al-Azhar Mesir dalam bukunya " Kisah Hidup
Umar bin Khattab".
Dan dari Blog Milik Dr. Hanny (www.dokter-
hanny.blogspot.com)
Ket.Gambar :
Hanya Ilustrasi
Semoga Bermanfaat !
Tetap Semangat,Optimis,Selalu Bersyukur Dan
Ingatlah Allah Selalu! By: Holyd Azze

Sabtu, 25 Januari 2014

tessssss

Voba buat link Digital
Areas

Jumat, 24 Januari 2014

Maaf atas ketidak nyamanannya

Asalamu 'alaikum wr wb.

.

Kepada anda yang munkin sengaja aatau ngga sengaja mampir ke blog ini, saya mohon maaf apa bila tampilannya sedikit berantakan dan pada postingan di temui teks atau paragraf yg kurang rapih, ini di karenakan kekurangan saya yg hanya bisa posting blog melalui hp (tidak punya komputer heheh :)). Dimana pada blog mobile beberapa fitur tidak berfungsi secara maksimal seperti di komputer.

Saya mohon kepada anda agar memaklumi hal ini. Terima kasih atas kunjungannya, dan semoga bermanfaat.

Hormat kami admin: Perjalanan Hidup

Tuntunan Bertaubat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala .

Tentang dorongan dan anjuran untuk
bertobat, Allah Subhanahu Wa Ta'ala
berfirman :
"Sesungguhnya Allah menyukai orang-
orang yang taubat dan menyukai orang-
orang yang mensucikan diri." (QS. Al
Baqarah: 222).
Maka derajat apa yang lebih tinggi dari pada
mendapatkan kasih sayang Rabb semesta
alam.
Dalam menceritakan tentang ibadurrahman
(hamba-hamba Allah) yang Allah Subhanahu
Wa Ta'ala berikan kemuliaan dengan
menisbahkan mereka kepada-Nya, serta
menjanjikan bagi mereka surga, di dalamnya
mereka mendapatkan ucapan selamat dan
mereka kekal di sana, serta mendapatkan
tempat yang baik. Allah Subhanahu Wa Ta'ala
berfirman :
"Dan orang-orang yang tidak
menyembah tuhan yang lain beserta
Allah dan tidak membunuh jiwa yang
diharamkan Allah (membunuhnya)
kecuali dengan (alasan) yang benar, dan
tidak berzina, barang siapa yang
melakukan demikian itu, niscaya dia
mendapat (pembalasan)dosa(nya)." (QS.
Al Furqaan: 68-70).
Keutamaan apalagi yang lebih besar dari
pada orang yang bertaubat itu mendapatkan
ampunan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala,
hingga keburukan mereka digantikan
dengan kebaikan!
Dan dalam penjelasan tentang keluasan
ampunan Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan
rahmat-Nya bagi orang-orang yang
bertaubat. Allah Subhanahu Wa Ta'ala
berfirman:
"Katakanlah: "Hai hamba-hambaKu yang
melampaui batas terhadap diri mereka
sendiri, janganlah kamu berputus asa
dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah
mengampuni dosa-dosa semuanya.
Sesungguhnya Dia-lah yang Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS.
Az-Zumar: 53)
Ayat ini membukakan pintu dengan seluas-
luasnya bagi seluruh orang yang berdosa
dan melakuan kesalahan. Meskipun dosa
mereka telah mencapai ujung langit
sekalipun. Seperti sabda Nabi Muhammad
Salallahu A'laihi Wasalam :
"Jika kalian melakukan kesalahan-kesalahan
(dosa) hingga kesalahan kalian itu sampai ke
langit, kemudian kalian bertaubat, niscaya
Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan memberikan
ampunan kepada kalian."
(Hadist diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari
Abi Hurairah, dan ia menghukumkannya
sebagai hadits hasan dalam kitab sahih Jami'
Shagir - 5235)
Di antara keutamaan orang-orang yang
bertaubat adalah:
Allah Subhanahu Wa Ta'ala menugaskan para
malaikat muqarrabin untuk beristighfar bagi
mereka serta berdo'a kepada Allah
Subhanahu Wa Ta'ala agar Allah Subhanahu
Wa Ta'ala menyelamatkan mereka dari azab
neraka. Serta memasukkan mereka ke dalam
surga. Dan menyelamatkan mereka dari
keburukan. Mereka memikirkan urusan
mereka di dunia, sedangkan para malaikat
sibuk dengan mereka di langit. Allah
Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"(Malaikat-malaikat) yang memikul 'arsy
dan malaikat yang berada di
sekelilingnya bertasbih memuji
Tuhannya dan mereka beriman kepada-
Nya serta memintakan ampun bagi
orang-orang yang beriman (seraya
mengucapkan): "Ya Tuhan kami, rahmat
dan ilmu Engkau meliputi segala
sesuatu, maka berilah ampunan kepada
orang-orang yang bertaubat dan
mengikuti jalan Engkau dan peliharalah
mereka dari siksaan neraka yang
bernyala-nyala, ya Tuhan kami, dan
masukkanlah mereka kedalam surga
'Adn yang telah Engkau janjikan kepada
mereka dan orang-orang yang saleh di
antara bapak -bapak mereka, dan istri-
istri mereka, dan keturunan mereka
semua. Sesungguhnya Engkaulah Yang
maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, dan
peliharalah mereka dari (balasan)
kejahatan. Dan orang-orang yang
Engkau pelihara dari
(pembalasan?)kejahatan pada hari itu
maka sesungguhnya telah Engkau
anugerahkan rahmat kepadanya dan
itulah kemenangan yang
besar." (QS.Ghaafir: 7-9).
Terdapat banyak ayat dalam Al Qur'an yang
mengabarkan akan diterimanya taubat
orang-orang yang melakukan taubat jika
taubat mereka tulus, dengan banyak redaksi.
Dengan berdalil pada kemurahan karunia
Allah Subhanahu Wa Ta'ala, ampunan dan
rahmat-Nya, yang tidak merasa sempit
dengan perbuatan orang yang melakukan
maksiat, meskipun kemaksiatan mereka
telah demikian besar.
AllahSubhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Tidakkah mereka mengetahui,
bahwasanya Allah menerima taubat dari
hamba-hambaNya dan menerima zakat,
dan bahwasanya Allah Maha Penerima
taubat lagi Maha Penyayang? ." (QS. At-
Taubah: 104)
"Dan Dialah Yang menerima taubat dari
hamba-hambaNya dan memaafkan
kesalahan-kesalahan." (QS. Asy-Syuuraa:
25)
Dan dalam menyipati Dzat Allah
Subhanahu Wa Ta'ala: "Yang
mengampuni dosa dan menerima
taubat." (QS. Ghaafir: 3)
Terutama orang yang bertaubat dan
melakukan perbaikan. Atau dengan kata lain,
orang yang bertaubat dan melakukan amal
yang saleh. Seperti dalam firman Allah
Subhanahu Wa Ta'ala dalam masalah pria
dan wanita yang mencuri:
"Maka barangsiapa yang bertaubat (di
antara pencuri-pencuri itu) sesudah
melakukan kejahatan itu, dan
memperbaiki diri, maka sesungguhnya
Allah menerima taubatnya.
Sesungguhnya Allah Maha pengampun
lagi Maha Penyayang. (QS. Al Maaidah:
39)
"Tuhanmu telah menetapkan atas
diriNya kasih sayang, (yaitu)
bahwasanya barangsiapa yang berbuat
kejahatan di antara kamu lantaran
kejahilan, kemudian ia bertaubat setelah
mengerjakannya, dan mengadakan
perbaikan, maka sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang." (QS. Al An'aam: 54)
"Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu
(mengampuni) bagi orang-orang yang
mengerjakan kesalahan karena
kebodohannya, kemudian mereka
bertaubat setelah itu, dan memperbaiki
( dirinya) sesungguhnya Tuhanmu
sesudah itu Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang." (QS. An-Nahl: 119)
Puja-puji terhadap Allah Subhanahu Wa
Ta'ala dengan nama-Nya "at-Tawwab" (Maha
Penerima Taubat) terdapat dalam al Quran
sebanyak sebelas tempat. Seperti dalam do'a
Ibrahim dan Isma'il a.s.:
"Dan terimalah taubat kami,
sesungguhnya Engkaulah yang Maha
penerima taubat lagi Maha
Penyayang." (QS. Al Baqarah: 128).
Juga seperti dalan sabda Nabi Musa kepada
Bani Israil setelah mereka menyembah anak
sapi:
"Maka bertaubatlah kepada Tuhan Yang
menjadikan kamu, dan bunuhlah dirimu.
Hal itu adalah lebih baik bagimu, pada
sisi Tuhan Yang menjadikan kamu, maka
Allah akan menerima taubatmu.
Sesungguhnya Dialah yang Maha
Penerima taubat dan Maha
Penyayang ." (QS. Al Baqarah: 54)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman kepada
Rasul-Nya:
"Sesungguhnya jikalau mereka ketika
menganiaya dirinya datang kepadamu,
lalu memohon ampun kepada Allah, dan
Rasulpun memohon ampun untuk
mereka, tentulah mereka mendapati
Allah Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang. (QS. An-Nisa: 64)
Sumber :
Judul Asli: At Taubat Ila Allah
Pengarang: Dr. Yusuf al Qardhawi
Penerjemah: Abdul Hayyie al Kattani
Penerbit: Maktabah Wahbah, Kairo
Cetakan: I/1998
ALLAH MAHA PENGAMPUN, SEBESAR APAPUN
DOSA MANUSIA
ALLAH MAHA PENGAMPUN DAN PENUH KASIH
SAYANG
ﺳَﺎﺑِﻘُﻮﺍ ﺇِﻟَﻰ ﻣَﻐْﻔِﺮَﺓٍ ﻣِﻦْ ﺭَﺑِّﻜُﻢْ ﻭَﺟَﻨَّﺔٍ ﻋَﺮْﺿُﻬَﺎ ﻛَﻌَﺮْﺽِ
ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﻭَﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﺃُﻋِﺪَّﺕْ ﻟِﻠَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺭُﺳُﻠِﻪِ ۚ ﺫَﻟِﻚَ
ﻓَﻀْﻞُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻳُﺆْﺗِﻴﻪِ ﻣَﻦْ ﻳَﺸَﺎﺀُ ۚ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﺫُﻭ ﺍﻟْﻔَﻀْﻞِ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴﻢِ
Arti [QS. 57:21] :
Artinya :
"Berlomba-lombalah kamu kepada
(mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan
syurga yang luasnya seluas langit dan bumi,
yang disediakan bagi orang-orang yang
beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya.
Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada
siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah
mempunyai karunia yang besar."
SEBESAR APAPUN DOSA UMAT MANUSIA
ﻋﻦ ﺃﻧﺲ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ ﺳﻤﻌﺖ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ
ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻳﻘﻮﻝ - ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ : ﻳﺎ ﺑﻦ
ﺍﺩﻡ ﺇﻧﻚ ﻣﺎ ﺩﻋﻮﺗﻨﻲ ﻭﺭﺟﻮﺗﻨﻲ ﻏﻔﺮﺕ ﻟﻚ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﻛﺎﻥ
ﻭﻻ ﺃﺑﺎﻟﻲ , ﻳﺎ ﺑﻦ ﺍﺩﻡ ﻟﻮ ﺑﻠﻐﺖ ﺫﻧﻮﺑﻚ ﻋﻨﺎﻥ ﺍﻟﺴﻤﺎﺀ ﺛﻢ
ﺍﺳﺘﻐﻔﺮﺗﻨﻲ ﻏﻔﺮﺕ ﻟﻚ , ﻳﺎ ﺑﻦ ﺍﺩﻡ ﺇﻧﻚ ﻟﻮ ﺃﺗﻴﺘﻨﻲ ﺑﻘﺮﺍﺏ
ﺍﻷﺭﺽ ﺧﻄﺎﻳﺎ ﺛﻢ ﻟﻘﻴﺘﻨﻲ ﻻ ﺗﺸﺮﻙ ﺑﻲ ﺷﻴﺌﺎً ﻷﺗﻴﺘﻚ
ﺑﻘﺮﺍﺑﻬﺎ ﻣﻐﻔﺮﺓ - ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ ﻭﻗﺎﻝ ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ
ﺻﺤﻴﺢ
Artinya :
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam
bersabda : Allah ta’ala telah
berfirman :“Wahai anak Adam, selagi engkau
meminta dan berharap kepada-Ku, maka Aku
akan mengampuni dosamu dan Aku tidak
pedulikan lagi. Wahai anak Adam, walaupun
dosamu sampai setinggi langit, bila engkau
mohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku
memberi ampun kepadamu. Wahai anak
Adam, jika engkau menemui Aku dengan
membawa dosa sebanyak isi bumi, tetapi
engkau tiada menyekutukan sesuatu dengan
Aku, niscaya Aku datang kepadamu dengan
(memberi) ampunan sepenuh bumi pula”.
(HR. Tirmidzi, Hadits hasan shahih) [Tirmidzi
no. 3540].
MANUSIA YANG TIDAK MENYEKUTUKAN TUHAN
DENGAN SEMBAHAN YANG LAIN PASTI MASUK
SURGA
ﺻﺤﻴﺢ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ :١٢٦ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻣُﺴَﺪَّﺩٌ ﻗَﺎﻝَ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻣُﻌْﺘَﻤِﺮٌ
ﻗَﺎﻝَ ﺳَﻤِﻌْﺖُ ﺃَﺑِﻲ ﻗَﺎﻝَ ﺳَﻤِﻌْﺖُ ﺃَﻧَﺲَ ﺑْﻦَ ﻣَﺎﻟِﻚٍ ﻗَﺎﻝَ ﺫُﻛِﺮَ
ﻟِﻲ
ﺃَﻥَّ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲَّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗَﺎﻝَ ﻟِﻤُﻌَﺎﺫِ ﺑْﻦِ ﺟَﺒَﻞٍ
ﻣَﻦْ ﻟَﻘِﻲَ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻟَﺎ ﻳُﺸْﺮِﻙُ ﺑِﻪِ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﺩَﺧَﻞَ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﻗَﺎﻝَ ﺃَﻟَﺎ ﺃُﺑَﺸِّﺮُ
ﺍﻟﻨَّﺎﺱَ ﻗَﺎﻝَ ﻟَﺎ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺧَﺎﻑُ ﺃَﻥْ ﻳَﺘَّﻜِﻠُﻮﺍ
Artinya :
Shahih Bukhari 126:
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah
bersabda kepada Mu'adz bin Jabal:
"Barangsiapa berjumpa Allah dengan tidak
menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun,
maka dia akan masuk surga." Mu'adz
bertanya, "Bolehkan jika itu aku sampaikan
kepada manusia?" Beliau menjawab:
"Jangan, karena aku khawatir mereka akan
jadi malas (untuk beramal)."
Semoga Saya Dan Anda Selalu Di Jalan-Nya !
Tetap Semangat,Optimis,Berusaha,Selalu
Bersyukur Dan Ingatlah Allah Selalu!

Manusia Bertanya Dan Al-Qur'an Menjawab Untuk Menerangi Hati Kita Yang Sedang Galau

Tidak jarang dari kita selalu dikelilingi
dengan ujian dan cobaan dalam hidup, dan
terkadang ujian hidup membuat seseorang
merasa bersedih dan putus asa. Putus asa
dalam Islam adalah dosa. Coba buka
wawasan dan simak firman Allah yang
dirangkum dari Al-Qur'an berikut ini, dan
jadikanlah untuk penguat dan penerang hati
disaat sedang bersedih atau galau.
Manusia bertanya, kenapa aku diberi ujian
seberat ini?
Al-Qur'an menjawab:
"Allah tidak akan membebani seseorang
melainkan sesuai dengan
kesanggupannya." (QS. Al-Baqarah: 286)
Manusia bertanya, bolehkah aku frustasi?
Al-Qur'an menjawab:
"Janganlah kamu bersifat lemah dan jangan
pula kamu bersedih hati padahal kamulah
orang orang yang paling tinggi derajatnya,
jika kamu orang orang yang beriman." (QS.
Ali Imran: 139) Manusia bertanya, bolehkan
aku berputus asa? Al Qur'an menjawab:
"Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat
Allah, sesungguhnya tiada berputus asa dari
rahmat Allah melainkan kaum yang kafir. (QS.
Yusuf: 87)
Manusia bertanya, bagaimana cara
menghadapi ujian hidup?
Al-Qur'an menjawab:
"Hai orang orang yang beriman bersabarlah
kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan
tetaplah bersifat siaga (diperbatasan
negerimu) dan bertakwalah kepada Allah
supaya kamu beruntung." (QS. Ali Imran:
200) "Jadilah sabar dan shalat sebagai
penolongmu dan sesungguhnya yang
demikian itu sungguh berat, kecuali bagi
orang orang yang khusyu." (QS. Al-Baqarah:
45)
Manusia bertanya, bagaimana menguatkan
hatiku?
Al-Qur'an menjawab :
"Cukuplah Allah bagiku, tiada Tuhan selain
Dia, hanya kepadaNya aku bertawakal. "(QS.
At-Taubah: 129)
Manusia bertanya, apa yang ku dapat dari
semua ujian itu?
Al-Qur'an menjawaab ;
"Sesungguhnya Allah telah membeli dari
orang orang mukmin diri dan harta mereka
dengan surganya. "(QS. At-Taubah: 111)
Manusia bertanya, kenapa aku diuji?
Al-Qur'an menjawab :
"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka
dibiarkan saja mengatakan kami telah
beriman,sedang mereka tidak diuji lagi." (QS.
Al-Ankabut: 2)
"Dan sesungguhnya kami telah menguji
orang orang sebelum mereka maka
sesungguhnya Allah mengetahui orang
orang yang benar dan sesungguhnya Dia
mengetahui orang orang yang dusta." (QS.
Al-Ankabut: 3)
Manusia bertanya, kenapa aku tidak diuji
dalam hal baik-baik?
Al-Qur'an menjawab:
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal
ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula
kamu menyukai sesuatu padahal amat buruk
bagimu (Allah mengetahui sedang kamu
tidak mengetahui). (QS. Baqarah: 216)
Dan masih banyak lagi kandungan (surat-
surat atau ayat-ayat Al-Qur'an) yang dapat
menerangi hati kita yang sedang bersedih.
TETAP SEMANGAT DAN INGATLAH ALLAH
SELALU HADAPI HIDUP INI DENGAN SENYUMAN
MANISMU SELALU!

Kamis, 23 Januari 2014

Menghubungkan blog ke jejaring sosial

Testing post

Keajaiban Mukjizat Sabda Rasulullah Salallahu A'laihi Wasalam Jika Sperma Telah berumur 42 Malam

Para Pendusta berkali-kali mengingkari
Hadist Rasulullah Salallahu A'laihi Wasalam
seperti dalam sabdanya:
.
: ( ﺇﺫﺍ ﻣﺮ ﺑﺎﻟﻨﻄﻔﺔ ﺛﻨﺘﺎﻥ ﻭﺃﺭﺑﻌﻮﻥ ﻟﻴﻠﺔ ﺑﻌﺚ ﺍﻟﻠﻪ ﺇﻟﻴﻬﺎ
ﻣﻠﻜﺎً ﻓﺼﻮًّﺭﻫﺎ ﻭﺧﻠﻖ ﺳﻤﻌﻬﺎ ﻭﺑﺼﺮﻫﺎ ﻭﺟﻠﺪﻫﺎ ﻭﻟﺤﻤﻬﺎ
ﻭﻋﻈﻤﻬﺎ ( ]ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ ]،
.
“ Jika Sperma (Air Mani) telah berumur 42
malam, Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengutus
Malaikat untuk membentuknya kemudian
memberikannya pendengaran, penglihatan,
kulit, daging ,dan Tulang-belulang” (H.R
Muslim), dan mereka berkata bahwa Hadis
ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan
pengetahuan Moderen dan tahapan-tahapan
perkembangan Embrio.
.
Akan tetapi Ilmu pengetahuan terus-
menerus berkembang hingga akhirnya
memperlihatkan kepada kita fakta-fakta
mutakhir. Dan jika kita merenungkan hasil
dari penelitiaan terbaru dalam embriologi,
serta mengkaji lagi tahapan-tahapan yang
telah disampaikan oleh Rasulullah Salallahu
A'laihi Wasalam dalam Sabdanya, tentang
Embrio ketika berumur 42 hari, mungkin
kesimpulan apa yang kita peroleh? Dan
mengapa Nabi Muhammad Salallahu A'laihi
Wasalam yang lebih mengkhususkan angka
42 sebagai umur rmbrio? Makna apakah
yang terdapat dari perkembangan embrio
pada kandungan ibu?
Kami akan memperlihatkan serangkaian
ilustrasi berserta uraiannya yang
memperlihatkan proses tahapan
perkembangan embrio dan lebih terfokus
lagi pada minggu kelima, keenam, dan
ketujuh, kemudian kembali meninjau ulang
agar kita bisa menyaksikan kesesuaian yang
utuh antara keagungan teks hadist dan
perkataan para Ilmuwan-ilmuwan Modern.
Setelah melalui berbagai proses tahapan
sejak masih berbentuk sperma hingga
berevolusi menjadi Embrio pada minggu
keenam (42 Hari), maka kami menyimpulkan
bahwa Embrio tidak akan terbentuk (wujud
manusia) setelah melalui 42 malam, dan
Rasulullah Salallahu A'laihi Wasalam telah
menerangkan secara gambalang lewat
Sabda agungnya mengenai hal ini!
Coba kita perhatikan, bagaimana proses
berkembangan Sperma hingga menjadi
Embrio yang belum berbentuk manusia,
kemudian berubah menjadi segumpal darah,
lalu berbentuk gumpalan daging yang juga
belum memperlihatkan kejelasan
betuk manusia. Dan, pada umur 42 harilah
tahapan evolusi ini akan membuahkan
bentuk struktur tubuh manusia yang jelas
dan terus berkesinambungan hingga
memasuki tahapan persalinan, Maka Segala
puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta'ala!
Gambar perbandingan antara Embrio
berumur lima minggu dan embrio yang
berumur tujuh minggu. Lihatlah perbedaan
paras, ukuran, dan bentuk tubuh ke dua
embrio ini, dan bagaimana bisa sebiji embrio
dapat membuahkan struktur rupa manusia
hingga sejelas ini.
Para Ilmuwan memaparkan tentang Embrio
yang memasuki minggu keenam atau
berumur 42 hari, yang pada waktu ini
Embrio mulai merespon berbagai suara
disekitarnya dan bereaksi atasnya.
Para Ilmuwan lebih menekankan lagi bahwa
umur 42 hari dan setelahnya adalah tahapan
pemisah antara fase embrio tatkal belum
berwujud sempurna dan fase embrio ketika
telah berwujud manusia. Maka dari itu kita
mendapati salah satu situ web yang khusus
mengulas masalah perkembangan
Embriology berbicara mengenai hal
serupa, seperti dalam artikelnya:
During the sixth week after fertilization the
unborn child can respond to local tactile
stimulation by reflex movements. At the end
of the sixth week, the unborn child is clearly
recognizable as a human being by gross
morphological observation .
(pada minggu keenam setelah pembuahan,
embrio mulai mampu merespon sensai
sentuhan melalui pergerakan refleks. Pada
akhir-akhir minggu keenam, Embrio sudah
bisa dikatakan telah berwujud manusia, dan
demiikianlah yang tampak sejak dalam
penelitian).
Juga kita lihat perkataan mereka di situs
yang berbeda:
The brainwaves have been noted at 43 days.
Dr. Stiff has noted that
electroencephalographic waves have been
obtained in forty-three to forty-five day old
fetuses, and so conscious experience is
possible after this date.
(Gelombang otak telah terdeteksi ketika
Embrio berumur 43 Hari, dan Dr. stiff
juga telah mengedeteksi Gelombang yang
timbul dari otak ketika Embrio berumur
sekitar 43-45 Hari. Maka keterangan dari
prihal ini sangat memungkinkan
untuk diperhitungkan setelah Umur ini.
Embrio berumur Enam Minggu ketika
mulai berbentuk manusia dan
memancarkan gelombang dari otaknya
menyerupai prinsip kerja pada sebuah
Mekanisme. Dan dari prinsip kerja inilah
banyak kajian-kajian penelitian terinspirasi
pada metode kerja sel-sel dalam otak dan
memungkinkan hal ini (gelombang otak)
juga berkaitan dengan peniupan Roh
Manusia pada tahapan ini, Wallahu ‘Alam.
Cobalah amati sejenak proses terbentuknya
kedua mata, Ilmuwan menegaskan
bahwa minggu keenam adalah Umur dimana
kedua mata mulai terbuka pada Embrio,
maka tersingkaplah kebenaran Sabda
Rasulullah Saw: “..membentuknya kemudian
memberikannya pendengaran, penglihatan..”
Adapun Mata Embrio mulai tampak pada Hari
ke-42 dan kita menemukan perkataan Keith
Moore Ilmuwan embriology yang terkenal:
The eye is obvious, About day 42 after
fertilization (Moore, p 99).
(Mata Embrio mulai tampak jelas kurang
lebih setelah 42 hari setelah pembuahan)
setelah berlalunya 42 hari dengan mulus dan
sempurnah maka muncullah fenomena
perkembangan Kedua mata dan telinga
dengan kecepatan perubahan yang fantastik,
Mereka (Ilmuwan Embriology) berkata:
The eyes are developing rapidly, The ears are
developing rapidly, 7th week after
conception (Rugh, p 52). http://
www.sfuhl.org/
k_appendix_1_sixth_week.htm
(Mata dan telinga akan berkembang pesat
pada minggu ketujuh (setelah sperma
berlalu selama 42 malam) yang menunjukkan
pada Akhir minggu ke tujuh, di mana embrio
berevolusi membentuk wujud Manusia tepat
pada waktu itu).
Sangat persisi dengan ulasan Hadist
Rasulullah secara sangat rinci tatkala
bersabda: “Jika Sperma (Air Mani) telah
berumur 42 malam, Allah Subhanahu Wa
Ta'ala mengutus Malaikat untuk
membentuknya kemudian memberikannya
pendengaran, penglihatan, kulit, daging ,dan
Tulang-belulang” (H.R Muslim)
Cobalah renungkan Gambar hakekat Embrio
(kanan) yang berumur 41 hari, pada gambar
ini kita hampir tidak bisa melihat indikator
bahwa Embiro ini adalah manusia, tetapai
tatkala memasuki hari ke-44 Embrio secara
langsung akan berevolusi membentuk
struktur tubuh manusia. Maka dari itu pada
gambar (kiri) kita telah melihat wujud
manusia pada Embrio sekaligus kedua mata
dan telinga dengan jelas serta kedua kaki,
tangan dan jemari-jemari. Maka Segala puji
bagi Allah Swt!
Setelah jumlah Angkan Abrosi melambung
pesat di Negeri Non-Muslim. Terjadilah
gejolak penolakan tehadap sistem Abrosi
hingga hari ini, melihat hal itu Para Ilmuwan
dan peneliti berinisiatif menentukan batas
umur (Embrio) supaya tidak terjadi
pengguguran kandungan setelah Embiro
terbentuk, maka pada akhirnya mereka
menemukan bahwa akhir minggu keenam
dan awal minggu ketujuh (ketika Embrio
berumur 42 hari) adalah waktu di mana
timbulnya gelombang otak pada Embrio
sekaligus menjadi waktu permulaan
kehidupan manusia.
Saya maupun Anda sekalian (yang
telah mengetahui) akan mengingat
beberapa perkataan para Fuqaha kita (ulama
islam) yang berdalilkan dari Hadist Nabi
Muhammad Saw tadi, bahwasanya terdapat
larangan keras Abrosi telebih pada waktu
setelah 42 malam berlalu, dan terdapat
kemungkinan dibolehkannya melakukan
Abrosi sebelum memasuki Umur ini jika
terdatap tuntutan keharusan melakukan
Abrosi utuk kemaslahatan pengobatan yang
sangat diutamakan, dan hal ini menujukkan
kebenaran Nubuwat bahwa peniupan Roh
kedalam tubuh Embrio pada umur ini, dan
semakin jelas ketika Gelombang otak
tersebut timbul pada umur ini (42 hari),
begitu juga dengan detak jantung, seakan-
akan terdapat keterkaitan antara Roh dan
prinsip kerja Otak dan jantung, Wallahu
‘Alam!
Gambar Asli sebuah Embrio ketika berumur
42 hari, pada umur ini Embrio mulai
berbentuk manusia, mari kita perhatikan
ukurang kecil ini, walau demikian ukuran itu
telah dianggap sebagai manusia
sepenuhnya, dan berikut kesimpulan para
peneliti tentang larangan Abrosi setelah
Umur ini karena Embiro telah dianggap
sebagai manusia seutuhnya.
Embrio (berbentuk bayi) melatih diri dengan
mengisap jarinya sebagai persiapan
memasuki Alam Dunia sehingga dapat
langsung menetek ke ibunya, Maha suci Allah
yang mengajarkan Bayi ini apa yang tidak
diketahuinya seperti dalam FirmanNya:
(ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﺃَﺧْﺮَﺟَﻜُﻢْ ﻣِﻦْ ﺑُﻄُﻮﻥِ ﺃُﻣَّﻬَﺎﺗِﻜُﻢْ ﻟَﺎ ﺗَﻌْﻠَﻤُﻮﻥَ ﺷَﻴْﺌًﺎ
ﻭَﺟَﻌَﻞَ ﻟَﻜُﻢُ ﺍﻟﺴَّﻤْﻊَ ﻭَﺍﻟْﺄَﺑْﺼَﺎﺭَ ﻭَﺍﻟْﺄَﻓْﺌِﺪَﺓَ ﻟَﻌَﻠَّﻜُﻢْ
ﺗَﺸْﻜُﺮُﻭﻥَ ( ]ﺍﻟﻨﺤﻞ: 78 ].
"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut
ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatupun, dan Dia memberi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati, agar
kamu bersyukur."(Q.s. An-Nahl: 78)
KemudiaN timbul pertanyaan, apa maksud
dari ayat ini ? Jawabannya Adalah: bahwa
Sesungguhnya ayat ini menjelaskan
perubahan-perubahan dasar (Embrio) yang
terjadi setelah berlalunya 42 hari secara utuh
dan sempurna, dan pada hari ke-43 otak
mulai melepaskan gelombang yang bisa
merespon pergerakan di sekitarnya melalui
sensasi dan perasaan,
Sesungguhnya Firman ini mengisyaratkan
tentang Roh yang sedang menyesuaikan
pergerakannya dalam tubuh Embrio, dan
juga membuktikan bahwa Nabi Muhammad
Salallahu A'laihi Wasalam telah mendahului
Para Ilmuwan Barat mengenai perkara yang
sangat mendetail sekali, yang mustahil
manusia biasa mampu meramalkan hal ini
jauh sebelum 14 abad berlalu.
Sesungguhnya Wahyu ini berpesan bahwa
tidak seorang pun dapat mengemukakan
segala pengetahuan yang berhubungan
dengan Tahapan-tahapan ini kecuali jika
orang itu adalah Dokter spesialis yang
disertai aparatur-aparatur yang memadai,
dan apakah Rasulullah Saw adalah sorang
Doker spesialis yang dilengkapi oleh
perangkat-perangkat modern? Terdapat hal
baru yang harus kita sepakati untuk
meyakinkan kepada para penyangkal
(kebenaran) seraya menayakan: Bagaimana
bisa Nabi Muhammad Saw mengetahui
secara pasti bahwa setelah 42 hari Embrio
akan berubah bentuk ke Wujud manusia
yang memiliki pendengaran, penglihatan,
kulit, dan Tulang?!
——————–
Referensi:
1- Carlson, Bruce M. Human Embryology and
Developmental Biology, 2nd ed. New York:
Mosby, 1999.
2- Gilbert, Scott F. Developmental Biology, 3rd
ed. Sunderland, MA: Sinauer Associates, Inc.,
1991.
3- Moore, Keith L., and T. V. N. Persaud. Before
We Are Born: Essentials of Embryology and
Birth Defects, 5th ed. Philadelphia, PA: W. B.
Saunders, Co., 1998.
4- Embryo, Wikipedia.
5- The Biology of Prenatal Development,
www.ehd.org.
6- Vaughn, C. How Life Begins: the science of
life in the womb. New York: Times Books,
1996.
7- The Visible Embryo, www.visembryo.com
8- Larsen, W. Human Embryology. New York:
Churchill Livingston Co. 1993.
9- Horder, T.J. and others. A History of
Embryology, Cambridge University, Press,
1986.
10- Balinsky, B.I. An Introduction to
Embryology, SCP, 1981.
11- Moore, P.D. Embryology, Mosby, 1986.
12- Gilbert, Stephen. Pictorial Anatomy of the
Human Embryo, University, of Wash. Press,
1988.
13- http://embryology.med.unsw.edu.au/
Medicine/BGDFace/BGDFace.htm
14- http://www.deathroe.com/
Baby_Development/index.cfm
15- http://www.100abortionpictures.com/
16- The Chronological Development of The
Unborn Child, www.sfuhl.org
17- http://embryo.soad.umich.edu/
carnStages/carnStages.html
(saifalbattar/kahel/arrahmah.com)
Tetap Semangat,Optimis,Selalu Bersyukur Dan
Ingatlah Allah Selalu!

Makna lagu Lir Ilir Cipt. Sunan Kalijaga (Raden Said.)

Lir ilir lir ilir tandure wong sumilir
Tak ijo royo royo
Tak sengguh penganten anyar
Bocah angon bocah angon penekno
blimbing kuwi
Lunyu lunyu penekno kanggo mbasuh
dodotiro
Dodotiro dodotiro kumintir bedah ing
pinggir
Dondomono jrumatono kanggo seba
mengko sore
Mumpung padang rembulane
Mumpung jembar kalangane
Yo surak’0 surak hiyo
Makna yang terkandung lagu di
atas adalah sbb:
1. Lir-ilir, Lir-ilir (Bangunlah,
bangunlah)
2. Tandure wus sumilir (Tanaman
sudah bersemi)
3. Tak ijo royo-royo (Demikian
menghijau)
4. Tak sengguh temanten anyar
(Bagaikan pengantin baru)
Makna: Sebagai umat Islam kita diminta
bangun. Bangun dari keterpurukan,
bangun dari sifat malas untuk lebih
mempertebal keimanan yang telah
ditanamkan oleh Alloh dalam diri kita
yang dalam ini dilambangkan dengan
Tanaman yang mulai bersemi dan
demikian menghijau. Terserah kepada
kita, mau tetap tidur dan membiarkan
tanaman iman kita mati atau bangun dan
berjuang untuk menumbuhkan tanaman
tersebut hingga besar dan mendapatkan
kebahagiaan seperti bahagianya
pengantin baru.
1. Cah angon, cah angon (Anak
gembala, anak gembala)
2. Penekno Blimbing kuwi (Panjatlah
(pohon) belimbing itu)
3. Lunyu-lunyu penekno (Biar licin
dan susah tetaplah kau panjat)
4. Kanggo mbasuh dodotiro (untuk
membasuh pakaianmu)
Makna: Disini disebut anak gembala
karena oleh Alloh, kita telah diberikan
sesuatu untuk digembalakan yaitu HATI.
Bisakah kita menggembalakan hati kita
dari dorongan hawa nafsu yang
demikian kuatnya? Si anak gembala
diminta memanjat pohon belimbing yang
notabene buah belimbing bergerigi lima
buah. Buah belimbing disini
menggambarkan lima rukun Islam. Jadi
meskipun licin, meskipun susah kita
harus tetap memanjat pohon belimbing
tersebut dalam arti sekuat tenaga kita
tetap berusaha menjalankan Rukun Islam
apapun halangan dan resikonya. Lalu apa
gunanya? Gunanya adalah untuk mencuci
pakaian kita yaitu pakaian taqwa.
1. Dodotiro, dodotiro (Pakaianmu,
pakaianmu)
2. Kumitir bedah ing pinggir
(terkoyak-koyak dibagian samping)
3. Dondomono, Jlumatono (Jahitlah,
Benahilah!!)
4. Kanggo sebo mengko sore (untuk
menghadap nanti sore)
Makna: Pakaian taqwa kita sebagai
manusia biasa pasti terkoyak dan
berlubang di sana sini, untuk itu kita
diminta untuk selalu memperbaiki dan
membenahinya agar kelak kita sudah
siap ketika dipanggil menghadap
kehadirat Alloh SWT.
1. Mumpung padhang rembulane
(Mumpung bulan bersinar terang)
2. Mumpung jembar kalangane
(mumpung banyak waktu luang)
3. Yo surako surak iyo!!! (Bersoraklah
dengan sorakan Iya!!!)
Makna: Kita diharapkan melakukan hal-
hal diatas ketika kita masih sehat
(dilambangkan dengan terangnya bulan)
dan masih mempunyai banyak waktu
luang dan jika ada yang mengingatkan
maka jawablah dengan Iya!!!…… Lir ilir,
judul dari tembang di atas. Bukan
sekedar tembang dolanan biasa, tapi
tembang di atas mengandung makna
yang sangat mendalam. Tembang karya
Kanjeng Sunan ini memberikan hakikat
kehidupan dalam bentuk syair yang
indah. Carrol McLaughlin, seorang
profesor harpa dari Arizona University
terkagum kagum dengan tembang ini,
beliau sering memainkannya. Maya
Hasan, seorang pemain Harpa dari
Indonesia pernah mengatakan bahwa
dia ingin mengerti filosofi dari lagu ini.
Para pemain Harpa seperti Maya Hasan
(Indonesia), Carrol McLaughlin (Kanada),
Hiroko Saito (Jepang), Kellie Marie
Cousineau (Amerika Serikat), dan Lizary
Rodrigues (Puerto Rico) pernah
menterjemahkan lagu ini dalam musik
Jazz pada konser musik “Harp to Heart“.
Apakah makna mendalam dari tembang
ini? Mari kita coba mengupas maknanya
Lir-ilir, lir-ilir tembang ini diawalii dengan
ilir-ilir yang artinya bangun-bangun atau
bisa diartikan hiduplah (karena sejatinya
tidur itu mati) bisa juga diartikan sebagai
sadarlah. Tetapi yang perlu dikaji lagi, apa
yang perlu untuk dibangunkan?Apa yang
perlu dihidupkan? hidupnya Apa ? Ruh?
kesadaran ? Pikiran? terserah kita yang
penting ada sesuatu yang dihidupkan,
dan jangan lupa disini ada unsur angin,
berarti cara menghidupkannya ada
gerak..(kita fikirkan ini)..gerak
menghasilkan udara. ini adalah ajakan
untuk berdzikir. Dengan berdzikir, maka
ada sesuatu yang dihidupkan.
tandure wus sumilir, Tak ijo royo-royo
tak senggo temanten anyar. Bait ini
mengandung makna kalau sudah
berdzikir maka disitu akan didapatkan
manfaat yang dapat menghidupkan
pohon yang hijau dan indah. Pohon di
sini artinya adalah sesuatu yang memiliki
banyak manfaat bagi kita. Pengantin baru
ada yang mengartikan sebagai Raja-Raja
Jawa yang baru memeluk agama Islam.
Sedemikian maraknya perkembangan
masyarakat untuk masuk ke agama Islam,
namun taraf penyerapan dan
implementasinya masih level pemula,
layaknya penganten baru dalam jenjang
kehidupan pernikahannya.
Cah angon cah angon penekno blimbing
kuwi. Mengapa kok “Cah angon” ? Bukan
“Pak Jendral” , “Pak Presiden” atau yang
lain? Mengapa dipilih “Cah angon” ? Cah
angon maksudnya adalah seorang yang
mampu membawa makmumnya, seorang
yang mampu “menggembalakan”
makmumnya dalam jalan yang benar.
Lalu,kenapa “Blimbing” ? Ingat sekali lagi,
bahwa blimbing berwarna hijau (ciri
khas Islam) dan memiliki 5 sisi. Jadi
blimbing itu adalah isyarat dari agama
Islam, yang dicerminkan dari 5 sisi buah
blimbing yang menggambarkan rukun
Islam yang merupakan Dasar dari agama
Islam. Kenapa “Penekno” ? ini adalah
ajakan para wali kepada Raja-Raja tanah
Jawa untuk mengambil Islam dan dan
mengajak masyarakat untuk mengikuti
jejak para Raja itu dalam melaksanakan
Islam.
Lunyu lunyu penekno kanggo mbasuh
dodotiro. Walaupun dengan bersusah
payah, walupun penuh rintangan,
tetaplah ambil untuk membersihkan
pakaian kita. Yang dimaksud pakaian
adalah taqwa. Pakaian taqwa ini yang
harus dibersihkan.
Dodotiro dodotiro, kumitir bedah ing
pinggir. Pakaian taqwa harus kita
bersihkan, yang jelek jelek kita
singkirkan, kita tinggalkan, perbaiki,
rajutlah hingga menjadi pakain yang
indah ”sebaik-baik pakaian adalah
pakaian taqwa“.
dondomono jlumatono kanggo sebo
mengko sore. Pesan dari para Wali
bahwa suatu ketika kamu akan mati dan
akan menemui Sang Maha Pencipta untuk
mempertanggungjawabkan segala
perbuatanmu. Maka benahilah dan
sempurnakanlah ke-Islamanmu agar
kamu selamat pada hari
pertanggungjawaban kelak.
Mumpung padhang rembulane,
mumpung jembar kalangane. Para wali
mengingatkan agar para penganut Islam
melaksanakan hal tersebut ketika pintu
hidayah masih terbuka lebar, ketika
kesempatan itu masih ada di depan mata,
ketika usia masih menempel pada hayat
kita.
Yo surako surak hiyo. Sambutlah seruan
ini dengan sorak sorai “mari kita
terapkan syariat Islam” sebagai tanda
kebahagiaan. Hai orang-orang yang
beriman, penuhilah seruan Allah dan
seruan Rasul apabila Rasul menyeru
kamu kepada suatu yang memberi
kehidupan kepada kamu (Al-Anfal :25)
Semoga artikel kali ini bermanfaat buat
sahabatn semua
Artikel ini diambil dari berbagai sumber
dan melalui beberapa editing, Apabila
ada kesalahan Saya
mohon maaf yang sebesar-besarnya
(Saya juga manusia yang ta’ pernah luput
dari salah & dosa)

Sepenggal Kisah Sedih Di Perang Uhud Terbunuhnya Hamzah bin ‘Abdul Muthth

Hamzah bin ‘Abdul Muththolib rodhiyallaahu
‘anhu berperang laksana singa yang di usik
pada medan perang uhud. Beliau menyerbu
ke dalam pasukan musyrikin quraisy yang
menyebabkan mereka tercerai berai laksana
dedaunan yang diterpa serangan angina
putting beliung. Mujahid pembela agama
Allah yang tangguh lagi kesatria, dan beliau
merupakan seorang syuhada yang wafat di
uhud dengan mulia. Beliau terbunuh bukan
karena kalah dalam duel satu lawan satu,
bahkan beliau baru bisa dikalahkan secara
sembunyi-sembunyi, sebagaimana
terbunuhnya para orang mulia secara diam-
diam ditengah kegelapan.
Pembunuh Hamzah, Wahsyi bin Harb
mencerikatan sendiri bagaimana dia
membunuh Hamzah di kala perang uhud
berkecamuk,
“Dulu aku adalah budaknya Jubair bin
Muth’im, kala itu pamannya, Tho’imah bin Adi
telah terbunuh pada perang badar, maka
tatkala pasukan quraisy bergerak menuju
uhud, Jubair berkata kepadaku,
“Sesungguhnya jika engkau dapat
membunuh Hamzah paman Muhammad
sebagai tebusan pamanku maka engkau
merdeka.”
Maka aku (Wahsyi) berkata, “Aku pun
berangkat bersama pasukan quraisy, dulu
aku adalah seorang habsyi, aku mahir
melempar tombak dengan cara lemparan
orang-orang habasyah, jarang aku meleset
jika melemparkannya.”
Maka ketika kedua pasukan telah bertempur,
aku pergi untuk mencari Hamzah dan
mengawasinya, hingga akhirnya aku
melihatnya berada di tengah-tengah
pasukan laksana unta abu-abu yang lincah,
ia mengobrak-abrik pasukan quraisy, dan
tidak dapat dihadang oleh apapun. Demi
Allah, aku benar-benar telah bersiap
melakukan apa yang aku inginkan darinya
(yaitu menombaknya), aku bersembunyi dari
pengelihatannya di balik sebuah pohon atau
sebuah batu supaya ia mendekat ke arahku,
tetapi aku didahului oleh Siba’ bin
‘Abduluzza, tatkala Hamzah melihat Siba’
maka ia berkata, “Mendekatlah padaku
wahai anaknya tukang khitan wanita.
(ibunya Siba’ adalah seorang tukang khitan)”
Lalu Hamzah menyerang dan menebas Siba’.
Kemudian aku (Wahsyi) menggerakkan
tombakku, ketika aku telah yakin akan
mengenainya aku melemparkan tombakku
ke arahnya, dan ia mengenai bagian bawah
perutnya, hingga ia menembus keluar lewat
selangkangannya, ia berjalan ke arahku
tetapi ia tersungkur, aku meninggalkannya
dan juga tombakku hingga akhirnya dia
tewas, lalu aku mendatanginya lagi dan
mengambil tombakku kemudian aku kembali
ke tenda dan duduk di dalamnya, karena aku
tidak punya kepentingan dengan orang lain,
aku membunuhnya hanya karena ingin
dimerdekakan, maka ketika aku tiba di
makkah aku dimerdekakan.”
[Fathul Baari (VII/346)]
Pemandangan para syuhada sangat
memilukan dan merobek hati. Bahkan ketika
Hamzah telah wafat, maka mereka kaum
musyrikin quraisy merusak jasadnya.
Semoga Allah meridhoi Hamzah bin ‘Abdul
Muththolib. Khobbab rodhiyallaahu ‘anhu
menceritakan, “Tidak diperoleh kain kafan
untuk Hamzah kecuali pakaian yang pendek,
jika dipakai menutupi kepalanya maka ia
terangkat dari kakinya dan jika dipakai
menutupi kakinya ia tertarik dari kepalanya
hingga akhirnya kain itu dipakai menutupi
kepalanya, sedang kakinya ditutupi dengan
daun al-idzkir.”
[HR. Ahmad, Misykatul Mashobih (I/140)]
Wahsyi melakukan semua itu hanya karena
ingin merdeka, dan Allah Maha Mengetahui
apa yang dia niatkan yang kemudian Allah
memberi hidayah kepadanya di sisa
umurnya dengan Islam dan baik
keislamannya. Bahkan Wahsyi bin Harb dia
bertaubat dengan taubat yang jujur,
kemudian dia berusaha untuk menebus apa
yang telah dilakukannya ketika di uhud
dengan ikut berperang melawan kaum
murtad yang menganggap Musailamah al-
kadzdzab sebagai nabi, yang kemudian
Wahsyi berhasil membunuh Musailamah.
Semoga Allah merahmati Wahsyi bin Harb.
[Disarikan dari “Ar-Rohiiqul Makhtuum” Asy-
Syaikh Shofiyyurrahman Al-Mubarakfury
rohimahullaah. Edisi Terjemah; “Perjalanan
Hidup Rosul Yang Agung Muhammad
shollallaahu ‘alayhi wa’alaa aalihi wasallam”,
Penerbit Darul Haq]
Ket.Gambar :
Hanya Ilustrasi
(Kisahislam/Rol/Mediaislam/Aswaja)
Tetap Semangat,Optimis,Selalu Bersyukur Dan
Ingatlah Allah Selalu!

Rabu, 22 Januari 2014

Cara mengganti logo operatior secara gratis

Trik mengganti logo operator di ponsel java
S40:
pertama kita pilih dulu foto yg kita inginkan
(usahakan resolusi gambar jangan terlalu
besar agar sesuai), lalu ubah nama menjadi
logo.oplc pakai aplikasi BlueFP atau
sejenisnya. Kemudian simpan di kartu
memory folder foto, lalu menuju web seluler
dan masukan alamat file:///E:/Foto/logo.oplc
dan kembali ke layar awal apa bila ada
pemberitahuan "logo operator di terima,
maka klik simpan otomatis logo operatornya
akan berubah menjadi gambar tadi"
NB: tidak berfungsi apa bila memasukan
alamat itu pakai browser Operamini atau
sejenisnya.
Apabila web seluler tidak tersedia di hp
maka buka pemutar
musik>pilihan>download>masukan alamat.
Selamat mencoba...!
Sebenernya sobat bisa menyimpan file di folder mana saja, hanya saja nama dan dan format gambar harus "logo.oplc" jadi misalkan sobat simpan di folder musik ya tinggal ganti aja menjadi file:///E:/musik/logo.oplc

FATWA MUI TENTANG MAKANAN

Fatwa MUI tentang Makanan dan

Minuman Halal atau Haram

KUTIPAN KEPUTUSAN FATWA

MUI NO 4/2003

TENTANG PEDOMAN FATWA PRODUK

HALAL

Alkohol dan Turunannya

1. Khamar adalah setiap yang

memabukkan, baik minuman

maupun

yang lainnya. Hukumnya

haram.

2. Minuman Yang termasuk

dalam Kategori khamar

adalah minuman

yang mengandung ethanol

(C2H5OH) minimal 1 %.

3. Minuman yang termasuk

kategori khamar adalah najis.

4. Minuman yang

mengandung ethanol

dibawah 1 % sebagai hasil

fermentasi yang direkayasa

adalah haram atas dasar

preventif, tapi

tidak najis.

5. Minuman yang dibuat dari

air perasan tape dengan

kandungan

ethanol minimal 1 %

termasuk kategori khamar.

6. Tape tidak termasuk

khamar.

7. .Ethanol yang merupakan

senyawa murni yang bukan

berasal dari

industri khamar adalah suci.

DEWAN PIMPINAN MAJELIS

ULAMA INDONESIA

Ketua komisi Fatwa : Prof. KH. Ibrahim

Hosen (Alm)8

Ditetapkan/difatwakan: Jakarta, 18 April

2000

Senin, 20 Januari 2014

tes

mencoba postingan melalui hp