Selamat Datang

SELAMAT DATANG semoga Anda nyaman di blog sederhana ini semoga tidak membosankan

Senin, 27 Januari 2014

Khalifah Umar Diprotes Sang Pemabuk

Berikut adalah sebuah kisah unik bagaimana
rakyat memprotes pemimpin negaranya
yang berlangsung dengan saling menjaga
kehormatan masing-masing.
Suatu malam, Umar bin Khaththab
melakukan ronda bersama Abdullah
ibnu Mas'ud. Di suatu tempat yang
terpencil mereka melihat kerlipan
cahaya. Dari arah yang sama, mereka
mendengar sayup-sayup orang yang
bersembunyi. Keduanya mengikuti
cahaya itu, dan sampai di sebuah rumah.
Diam-diam Umar menyelinap masuk. Ia
melihat seorang tua sedang duduk
santai. Di hadapannya ada cawan
minuman keras dan seorang
perempuan yang sedang menari.
Umar kemudian menampakkan diri dan
menghardiknya: " Belum pernah aku
melihat pemandangan seburuk yang
kulihat malam ini. Seorang tua yang
menanti ajalnya. Hai musuh Allah,
apakah kamu mengira Allah akan
menutup aibmu padahal kamu berbuat
maksiat?! "
Orang tua itu menjawab: "Jangan
tergesa-gesa wahai Amirul Mukminin.
Saya hanya berbuat maksiat satu kali.
Sedangkan anda menentang Allah
sampai tiga kali:
Bukankah Tuhan berfirman: Jangan
mengintip keburukan orang lain
(maksudnya Q.S. al-Hujuraat 49:12),
sedangkan anda sendiri telah mengintip.
Tuhan berfirman: Masuklah ke rumah-
rumah dari pintunya (maksudnya Q.S. al-
Baqarah 2:189), sedangkan anda masuk
ke sini dengan menyelinap.
Anda pun masuk ke sini tanpa ijin,
sedangkan Tuhan berfirman: Jangan
kamu masuk ke rumah yang bukan
rumahmu sebelum kamu meminta ijin
dan mengucapkan salam kepada orang
yang ada di dalamnya (maksudnya Q.S.
an-Nuur 24:27).
"Kamu benar!" kata Umar. Umar pun
keluar sambil menggigit pakaiannya
sambil menangis berbicara kepada
dirinya sendiri: " Celaka kau Umar, jika
Allah tidak mengampunimu..."
Selama beberapa waktu, orang tua itu
tidak pernah menghadiri majelis Umar.
Pada suatu hari orang tua tersebut
datang ke majelis Umar tetapi ia duduk
di barisan paling belakang supaya tidak
terlihat oleh Umar. Tetapi Umar
melihatnya lalu memanggilnya. Spontan
orang tua itupun berdiri dengan cemas
karena takut apa yang telah dipergoki
Umar diumumkan kepada orang-orang
yang ada di majelis tersebut.
"Dekatkanlah telingamu kepadaku"
suruh Umar dan ia pun membisikkan
sesuatu kepada orang tua tersebut:
" Demi Yang Mengutus Muhammad
sebagai Rasul, tak seorang pun
kuberitahu apa yang kusaksikan pada
dirimu, termasuk Ibnu Mas'ud yang saat
itu sednag bersamaku juga ".
Mendengar hal itu, orang tua itupun
menyuruh Umar untuk mendekatkan
telinga Umar kepadanya seraya berbisik:
" Wahai Amirul Mukminin, begitu pula
dengan saya. Demi Yang Mengutus
Muhammad dengan haq sebagai Rasul,
saya tidak pernah kembali pada
perbuatan itu sampai aku datang ke
majelis ini ".
Mendengar hal itu, Umar pun senang
dan tiba-tiba bertakbir dengan suara
keras. Tentu saja orang-orang di majelis
itu heran dan tidak tahu mengapa Umar
sang Khalifah bertakbir sekeras itu.
Sumber:
Dr. Musthafa Murad, Guru Besar Universitas
al-Azhar Mesir dalam bukunya " Kisah Hidup
Umar bin Khattab".
Dan dari Blog Milik Dr. Hanny (www.dokter-
hanny.blogspot.com)
Ket.Gambar :
Hanya Ilustrasi
Semoga Bermanfaat !
Tetap Semangat,Optimis,Selalu Bersyukur Dan
Ingatlah Allah Selalu! By: Holyd Azze

0 komentar:

Posting Komentar